Serba 8 di Festival Jajanan Bango

Festival Jajanan Bango (FJB) yang menyajikan aneka makanan tradisional Indonesia kembali diselenggarakan di Jakarta. Penyelenggaraan FJB disambut baik Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata karena turut menyoroti warisan kuliner Indonesia.

"Kita bangga memiliki warisan kuliner yang kaya dan harusnya terus dijaga," ujar Sri Rahayu, Staf Ahli Kementerian Budaya dan Pariwisata Bidang Multikultura, dalam keterangan pers di lokasi FJB, Jumat (8/8).



Ada yang menarik dalam festival kali ini, karena festival diwarnai segala hal berkaitan dengan angka delapan. Menurut Brand Manager Bango Memoria Dwi Pasita mengatakan penyelenggaraan FJB yang keempat kalinya ini tidak hanya dibuka pada 8 Agustus 2008, namun juga bertepatan dengan ulang tahun Bango yang ke-80.

"Jadi, seluruh konsep acara mengadopsi angka delapan," ujarnya. Dalam momen ini, Bango juga menorehkan sejarah memecahkan rekor MURI dengan membakar 80 kambing guling yang dipersiapkan oleh Pondok Sate Pejompongan. Kambing guling dibagikan gratis kepada pengujung bersama 1.880 lontong.

Selain itu, Bango juga menghadirkan delapan Duta Bango yang mewakili delapan wilayah di Indonesia, yaitu Surabaya, Jakarta, Bandung, Madiun, Malang, Pontianak, Yogyakarta, Makassar, Bogor, Solo dan Medan. Salah satunya adalah Kikil Sapi Pak Said dari Surabaya yang dijual Rp 15.000 seporsi. Jualan Bu Said ini habis sebelum jam 18.00 WIB, padahal acara panggung baru dimulai setengah jam sebelumnya. Sebelumnya, Bu Said yang sudah mengikuti momen ini sebanyak dua kali. Ia mengaku banyak manfaat yang diperolehnya ketika menggunakan Kecap Bango.

"Salah satunya, para langganan bilang tambah enak," ujar Bu Said ketika ditemui Kompas.com di standnya hari ini. Selain Kikil Sapi, terdapat pula Nasi Tutug Oncom Khas Pasundan. Makanan khas Sunda ini terdiri dari sejumput nasi yang diaduk dengan oncom hitam yang dibakar, kencur dan bumbu-bumbu lain.

"Nasi dan semuanya harus dicampur dalam dulang yang terbuat dari kayu nangka. Kalau nggak, rasanya jadi kurang nikmat," ujar Ambar yang menjual nasinya seharga Rp 14.000 per porsi. Selain itu, FJB 2008 juga menghadirkan 800 orang karyawannya dari pabrik Bango di Subang.

Food Manager Bango, Okty Damayanti mengharapkan jumlah pengunjung pada FJB 2008 dapat menembus angka 110.000 orang yang hadir pada FJB sebelumnya. Buat Anda yang akan berakhir pekan di Jakarta, tak ada salahnya mencicipi aneka masakan nusantara di Festival Jajanan Bango di Plaza Selatan Senayan, Gelora Bung Karno Jakarta, yang akan berlangsung 8-9 Agustus 2008.

Abe Handoko

Pesona Yang Berbeda

Kedisan merupakan daerah nelayan dan pertanian, dimana komunitasnya hampir berada langsung di bawah Penelokan (3 km). Memiliki kios makanan, pasar, perkebunan yang luas (jeruk, jagung, kacang), toko souvenir, terminal bemo, tempat parkir luas, pelayanan tiket, pelabuhan kapal yang tersedia untuk anda, selaku pengunjung Pulau Dewata ini. Udaranya sangat sejuk dan menyenangkan. Memiliki nomor akomodasi, beberapa disetting secara atraktif hanya satu menit dari air.

Ini adalah tempat terbaik untuk menetap jika anda berencana untuk menyebrangi danau dengan boat. Danaunya bersih dan bagus untuk dipakai berenang. Kadang sedikit bising oleh suara lolongan anjing di malam hari dan suara ayam jantan di pagi hari. Parkirlah selalu kendaraan anda di dalam lingkungan hotel, pasti akan aman. Restoran merupakan tempat pertemuan yang mengasyikan.


Di daerah Buahan, 2 km dari Kedisan di tepi barat danau, terdapat 7 ruangan Homestay Buahan yang bagus, bersih, ramah dan sunyi. Jalan aspal dari Kedisan menuju Buahan dan Abang sangat panjang, daratan luas diantara danau, perkebunan dan pegunungan. Abang sekitar 6 km dari kedisan dan2 km sebelum Trunyan. Jalan kaki dari Kedisan ke Abang dan balik lagi memakan waktu kira-kira 2,5 sampai 3 jam.

Setelah anda mengunjungi Trunyan, lanjutkan ke Abang dan bernegosiasi untuk mendapatkan kano atau boat kembali ke Kedisan atau menyebrangi Toya Bungkah. Dari Toya Bungkah, kira-kira 7 km menyusuri terasiring kembali ke Kedisan.

Dari sini, teruskan ke jalan raya Denpasar-Kintamani, perjalanan yang indah di atas danau. Satu jam perjalanan dari Segara Hotel menuju jalan setapak ke pegunungan, kemudian beberapa jam lagi ke jalan raya Denpasar-Kintamani. Mintalah keterangan pada pemandu di Abang atau Kedisan Hotel.

Untuk wisata danau beli tiket dengan harga yang normal di pelayanan tiket Kedisan, dekat dengan pelabuhan kapal. Semuanay ada 82 kapal. Dua jam tur untuk max 7 orang menuju Trunyan, mata air panas dan kembali ke Kedisan

Akan lebih mudah bagi anda pergi ke trunyan dan kembali (20 menit perjalanan). Kapalnya hanya 500 m dari pengionapan Segara. Jika anda suka keramaian, hari Minggu adalah hari yang tepat. Hati-hati dengan orang yang mencoba menjual tiket dengan harga yang lebih mahal.

Menjalankan kano sendiri bukanlah pilihan yang baik, meskipun lebih murah, namun anda harus siap untuk mengayuh kano sepanjang menyebrangi air yang mungkin saja oleng ketika angin brtiup. Jangan coba mengayuh kano untuk nyebrang meskipun anda cukup kuat. Tidak jadi masalah jenis boat yang anda gunakan, namun perlu diingat pakailah jeans untuk melindungi anda dari kebekuan.

Masih ada alternatif lain untuk menyebrangi Trunyan selain boat. Naiklah bemo atau motor anda dari Penelokan ke buahan. Teruskan dengan jalan kaki kira-kira satu jam ( 7 km ) sepanjang tepi danau memasuki jalan setapak menuju Trunyan. Jika mengambil jalan dari utara Kedisan ke toya Mampeh akan lebih jauh, melewati Songan lalu balik lagi ke Kedisan via Toya Bungkah.

Abe Handoko

,